Posted in

Atlet dan Pelatih Keluhkan Kesejahteraan di Porprov Sumsel XV, Aktivis Minta KONI Lubuklinggau Dievaluasi

Lubuklinggau, 18 Oktober 2025 – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Selatan ke-XV di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), yang digelar sejak 18 hingga 31 Oktober 2025, mendapat sorotan dari berbagai pihak. Sejumlah atlet dan pelatih asal Kota Lubuklinggau menyampaikan keluhan mengenai kesejahteraan dan fasilitas yang dinilai kurang layak selama mengikuti ajang olahraga tingkat provinsi tersebut.

Keluhan tersebut turut ditanggapi oleh Feri Isrop, S.H, seorang paralegal sekaligus penggiat pemerhati kontrol sosial asal Kota Lubuklinggau. Menurutnya, apa yang dialami para atlet dan pelatih ini menunjukkan adanya masalah serius dalam manajemen dan kepemimpinan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau.

> “Ini harus menjadi catatan bagi para pemangku kebijakan, terutama Wali Kota, pihak sponsor, dan KONI. Tolong dikroscek kembali biaya penginapan atau standar tempat layak huni bagi atlet dan pelatih,” ujar Feri saat dimintai tanggapan, Sabtu (18/10/2025).

Feri menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari sejumlah narasumber, terdapat ketimpangan antara dana yang dikucurkan dan kebutuhan riil di lapangan.

> “Dari informasi yang saya peroleh, biaya yang dikucurkan per-cabor hanya sekitar Rp3.200.000, sedangkan biaya yang harus dibayar mencapai Rp8.000.000. Jadi muncul pertanyaan, siapa yang akan menanggung kekurangan Rp4.800.000 itu? Padahal mereka adalah putra-putri daerah yang berjuang untuk mengharumkan nama Lubuklinggau,” tegasnya.

Feri menilai, kondisi ini berpotensi menurunkan semangat juang atlet yang seharusnya fokus pada pertandingan. Ia meminta agar Pemerintah Kota Lubuklinggau dan KONI segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan anggaran dan kesejahteraan atlet.

> “Atlet dan pelatih adalah ujung tombak kehormatan daerah. Jangan biarkan semangat mereka padam hanya karena masalah kesejahteraan. Pemerintah dan KONI seharusnya hadir memberi solusi, bukan justru menambah beban,” tambahnya.

SETIAP MASA ADA ORANGNYA
SETIAP ORANG ADA MASANYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *