Posted in

“Dua Tahun Dianggarkan, Jalan Kayu Merbau Masih Hancur—Ada Apa dengan Proyek Ini?”

Lubuklinggau — Kondisi Jalan Kayu Merbau di Kecamatan Lubuk Linggau Timur I kembali menuai perhatian publik. Meski proyek peningkatan jalan ini tercatat telah mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp3 miliar pada tahun 2022 dan Rp2 miliar pada tahun 2023, kondisi jalan pada tahun 2025 masih tampak rusak, berlubang, dan becek.

Di lapangan, genangan air terlihat hampir di sepanjang ruas jalan, disertai permukaan jalan yang tidak rata. Situasi tersebut mengganggu aktivitas warga, terutama ketika hujan turun.

Sejumlah warga mempertanyakan efektivitas pelaksanaan proyek sebelumnya. Salah seorang warga bahkan menyebutkan bahwa kondisi ini membuat mereka bertanya-tanya apakah pengerjaan jalan tersebut dilakukan secara multiyears (tahun jamak) atau tidak, mengingat anggaran turun dalam beberapa tahun tetapi hasilnya belum terlihat signifikan.

> “Kami bingung, sudah dua kali dianggarkan tapi hasilnya seperti ini. Kami jadi bertanya-tanya, apakah ini proyek multiyears atau bagaimana proses pengerjaannya,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga berharap pemerintah dapat memberikan penjelasan terbuka mengenai pelaksanaan pekerjaan tahun-tahun sebelumnya, termasuk apakah proyek tersebut memang direncanakan multi-tahun atau sudah selesai namun tidak menunjukkan hasil maksimal.

Masyarakat juga meminta agar penanganan pada tahun 2026 nanti dilakukan lebih serius dan dengan kualitas yang lebih baik, sehingga persoalan jalan rusak tidak terus berulang.

Hingga saat ini, masyarakat masih menunggu langkah konkret dan perbaikan nyata di lapangan.

SETIAP MASA ADA ORANGNYA
SETIAP ORANG ADA MASANYA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *